Permainan Tradisional vs Modern

Dengan adanya
permaiana modern dimasa kini mengakibatkan punahnya permainan tradisional dari
dunia anak-anak.Hall ini diakrenakan anak-anak sudah menganggap permainaan
tradisional tersebut sebagai sesuatu yang kuno,
out of date, ga gaul bahkana da yang mengetakan membosankan. Begitupula
dari pihak orang tua jaman sekarang, juag tidak memperbolehkan anaknya untuk
bermain diluar lingkungan rumah, karena dikhawatirkan akan terjadi hal-hal yang
tidak diinginkan, seperti anaknya akan terjatuh, akan kepanasan, akan menjadi
sakit terkena sinar matahari dan lain sebagainya sehingga orang tua jaman
sekarang lebih memilih untuk memberikan permainan modern yang bisa dimainakan si anak didalam
rumah.
Apabila dilihat
dari sisi ruang publik dimasyarakat tentu saja juga akan menjadi faktor
pendorong hilangnya permainan tradisional, hal ini dikarenakan ruang bermain
dimasyarakat kita sudah semakin menyempit karena banyak sekali lahan-lahan
tempat bermainan anak yang kini sudah disulap menjadi rumah-rumah penduduk dan
bangunan fisik lainya, sehingga anak-anakpun tidak bisa memainkan
permainan-permainan tersebuat.
Dipandang dari
segi pendidikan tentu saja kita memiliki kerugian yang sangat besar.
Kenapa hal itu bisa terjadi? karena
apabila dilhat dari sisi pendidikan, banyak sekali nilai-nilai moral dan pelajaran
hidup yang terkandung di dalam permainan-permaninan tradisional tersebut juga
ituk hilang. Dikarenakan dalam permainan tradisional banyak sekali terkandung
aspek kerjasama, sosialisasi dengan orang lain, dan yang terpenting mengasah kecerasan
anak untuk mau berkomunikasi dengan individu lain. Hampir diseluruh permainan tradisional
menggunakan media komunikasi verbal sebagai sarana permainannya, entah itu
dengan perkataan langsung, maupun nyanyi-nyanyian, ataupun kata-kata tertentu
tersebut menjadi sarana komunikasi dan interaksi antara satu anak dengan anak
yang lain. Dari situlah anak-anak kita dibiasakan untuk saling berbicara,
bertatap muka satu sama lain dan mencoba untuk saling bekerja sama, bersendau
gurau atau gojeg bersama teman-temanya, sehingga akan menciptakan iklim yang
menyenangkan di masa kecil mereke. sehingga di dalam kehidupan dewasanya kelak
anak-anak tersebut sudah pandai dalam bergaul dengan orang lain atau bisa
dikatakan sebagai seseorang yang bisa bersosialisasi di dunia kerja maupun di
dalam dunia masyarakat.
Bayangkan saja
apabila seorang anak kita dari usia taman kanak-kanak sudah diperkenalkan
dengan permainan-permainan modern yang pada dasarnya itu lebih berkonsentrasi
pada kepentingan individu anak tersebut, artinya dalam permainan tersebut si
anak hanya memerlukan dirinya sendiri dan alat permainan itu saja. Bisa dibayangkan apa yang akan terjadi apabila
anak-anak jaman sekarang hanya mengenal permainan yang bersifat individu, tentu
saja anak-anak tersebut akan terbiasa menjadi
sesorang yang biasa melakukan segala sesuatunya sendiri tanpa perduli dengan
orang lain, tidak bisa bersosialisasi dengan orang lain. Lambat laun generasi penerus kita akan menjadi sebuah
generasi yang bisa dikategorikan sebagai generasi yang anti sosial, lalu
akankah Indonesia ini akan tetap menjadi Negara kesatuan apabila seluruh
rakyatnya memiliki sifat individualisme yang tinggi.
Menurut saya,
permainan anak-anak yang berorientasi pada teknologi itu memang bagus bagi anak-anak kita, karena bisa mengedukasi
anak-anak dengan program-program dan
permainan yang lebih menarik. Akan tetapi sebagi orang tua, kita harus mau dan
mampu untuk mendampingi penggunaan alat-alat permainan tersebut sesuai porsi
yang dibutuhkan oleh anak-anak kita, jangan sampai kita lengah dalam
mendampingi masa-masa pertumbuhan anak kita. Sesekali marilah anak-anak kita
diperkenalkan dengan permainan-permainan tradisional yang dimiliki kebudayaan
kita yang adiluhung, dengan harapan anak-anak
kita juga mengenal permainan tradisional tersebut. Jikalau anak-anak kita
tertarik untuk bermain dengan permainan tradisonal tersebut, maka permaianan
tradisional yang dimiliki bangsa ini akan tetap lestari hingga generasi penerus
berikutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar