Senin, 02 Mei 2016

Permainan Tradisional vs Modern



Permainan Tradisional vs  Modern
Permainan tradisional pada masa kini sudah mulai tenggelam oleh arus globalsisasi dan kemajuan teknologi. Entah kenapa jaman sekarang anak-anak kecil sudah tidak mau bermain dengan permainan tradisional, seperti engrang, benthic, gobagsodor, kunci-kunci bawang, sepak sekong, gamparan, nekeran, delikan dan masih banyak lagi. Semua permainan tersebut  kini sudah tergeser dengan masuknya segala macam permainan anak yang berasaskan teknologi, seperti playstation, game, handphone, internet, dan permainan modern lainya.
Dengan adanya permaiana modern dimasa kini mengakibatkan punahnya permainan tradisional dari dunia anak-anak.Hall ini diakrenakan anak-anak sudah menganggap permainaan tradisional tersebut sebagai sesuatu yang kuno, out of date, ga gaul bahkana da yang mengetakan membosankan. Begitupula dari pihak orang tua jaman sekarang, juag tidak memperbolehkan anaknya untuk bermain diluar lingkungan rumah, karena dikhawatirkan akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti anaknya akan terjatuh, akan kepanasan, akan menjadi sakit terkena sinar matahari dan lain sebagainya sehingga orang tua jaman sekarang lebih memilih untuk memberikan permainan  modern yang bisa dimainakan si anak didalam rumah.
Apabila dilihat dari sisi ruang publik dimasyarakat tentu saja juga akan menjadi faktor pendorong hilangnya permainan tradisional, hal ini dikarenakan ruang bermain dimasyarakat kita sudah semakin  menyempit karena banyak sekali lahan-lahan tempat bermainan anak yang kini sudah disulap menjadi rumah-rumah penduduk dan bangunan fisik lainya, sehingga anak-anakpun tidak bisa memainkan permainan-permainan tersebuat.
Dipandang dari segi pendidikan tentu saja kita memiliki kerugian yang sangat besar. Kenapa  hal itu bisa terjadi? karena apabila dilhat dari sisi pendidikan, banyak sekali nilai-nilai moral dan pelajaran hidup yang terkandung di dalam permainan-permaninan tradisional tersebut juga ituk hilang. Dikarenakan dalam permainan tradisional banyak sekali terkandung aspek kerjasama, sosialisasi dengan orang  lain, dan yang terpenting mengasah kecerasan anak untuk mau berkomunikasi dengan individu lain.  Hampir diseluruh permainan tradisional menggunakan media komunikasi verbal sebagai sarana permainannya, entah itu dengan perkataan langsung, maupun nyanyi-nyanyian, ataupun kata-kata tertentu tersebut menjadi sarana komunikasi dan interaksi antara satu anak dengan anak yang lain. Dari situlah anak-anak kita dibiasakan untuk saling berbicara, bertatap muka satu sama lain dan mencoba untuk saling bekerja sama, bersendau gurau atau gojeg bersama teman-temanya, sehingga akan menciptakan iklim yang menyenangkan di masa kecil mereke. sehingga di dalam kehidupan dewasanya kelak anak-anak tersebut sudah pandai dalam bergaul dengan orang lain atau bisa dikatakan sebagai seseorang yang bisa bersosialisasi di dunia kerja maupun di dalam dunia masyarakat.
Bayangkan saja apabila seorang anak kita dari usia taman kanak-kanak sudah diperkenalkan dengan permainan-permainan modern yang pada dasarnya itu lebih berkonsentrasi pada kepentingan individu anak tersebut, artinya dalam permainan tersebut si anak hanya memerlukan dirinya sendiri dan alat permainan itu saja.  Bisa dibayangkan apa yang akan terjadi apabila anak-anak jaman sekarang hanya mengenal permainan yang bersifat individu, tentu saja anak-anak tersebut akan  terbiasa menjadi sesorang yang biasa melakukan segala sesuatunya sendiri tanpa perduli dengan orang lain, tidak bisa bersosialisasi dengan orang lain. Lambat laun  generasi penerus kita akan menjadi sebuah generasi yang bisa dikategorikan sebagai generasi yang anti sosial, lalu akankah Indonesia ini akan tetap menjadi Negara kesatuan apabila seluruh rakyatnya memiliki sifat individualisme yang tinggi.
Menurut saya, permainan anak-anak yang berorientasi pada teknologi itu memang bagus  bagi anak-anak kita, karena bisa mengedukasi anak-anak  dengan program-program dan permainan yang lebih menarik. Akan tetapi sebagi orang tua, kita harus mau dan mampu untuk mendampingi penggunaan alat-alat permainan tersebut sesuai porsi yang dibutuhkan oleh anak-anak kita, jangan sampai kita lengah dalam mendampingi masa-masa pertumbuhan anak kita. Sesekali marilah anak-anak kita diperkenalkan dengan permainan-permainan tradisional yang dimiliki kebudayaan kita yang adiluhung, dengan harapan anak-anak kita juga mengenal permainan tradisional tersebut. Jikalau anak-anak kita tertarik untuk bermain dengan permainan tradisonal tersebut, maka permaianan tradisional yang dimiliki bangsa ini akan tetap lestari hingga generasi penerus berikutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar